Susah payah aku melupakan seseorang yang teramat ku cintai. Lama sekali untuk dapat berpindah hati setelah cinta ke padamu. Dan setelah tiga tahun berlalu, kau datang hadir kembali dengan membawa sejumput luka-luka baru. Dengan bodohnya situasi, aku harus bertemu dengan orang yang kau cinta pula dalam satu ruang. Nafas kita bercampur di sana. Bersama. Mendengarkan perbincangan kalian yang mau tak mau harus ku dengar membuatku hilang kata-kata untuk berbincang dengan temanku. Sekali kata-kataku keluar, pun tidak ada arahnya. Memang, sampai sekarang kau adalah pria yang tak pernah kehilangan penilaian baik dariku. Dulu, semburat warna pelangi jatuh pada air wudhu di wajahmu, aku amati itu setiap aku menunggu jam sembahyang jamaah di musholla. Dan senja selalu berpendar di wajahmu ketika sore pun tiba. Dulu aku selalu menanti masa-masa itu. Namun, lambat laun perpisahan menghampiri kita dan begitu tidak enaknya tempat ini tanpa ada dirimu. Lama sekali aku dapat move on. Sekali pun aku menyukai orang lain, itu tak berlangsung lama. Kenapa selalu saja ada dirimu yang terus mengusik setiap hari dan seolah tidak ada pria lain yang lebih baik darimu. Berjalannya waktu, senja itu tidak lagi kutemukan di siapa pun. Aku sudah lupa, namun riwayatmu dulu masih terkenang, bagaimana tidak, dua tahun kau mengisi otakku dengan bekerja dalam barisan tulisan yang kemudian menjadi sebuah novel. Aku tidak memintamu untuk dapat hadir sebagai cinta yang sama. Aku hanya suka mengganggumu. Dan sekarang, untuk ke dua kalinya aku harus bertemu denganmu di perjalanan bersama orang itu lagi. Kenapa aku harus dipertemukan dua hari berturut-turut dengan orang yang sama? Aku sudah lupa, kenapa kau harus datang lagi? Kenapa kebetulan itu harus ku saksikan sendiri tanpa ku meminta. Sudahlah, senja itu tidak lagi milikmu dan bukan lagi hadir dalam wajahmu. Seharusnya kau tahu Bang.
0 Comments
Tulisan ini nggak begitu penting banget untuk dibaca, karena mengandung serial drama cinta lama bersemi kembali di Manyar Kertoarjo. Jadi, mending gak usah dibaca ya…
Rabu malam, sengaja aku dan temanku pergi ke sebuah restoran dekat rumah, kebetulan ada voucher yang berakhir tanggal 31 Desember besok. Setelah membawa nampan berisi beberapa makanan, aku mencari kursi di lantai dua dan ku pilih untuk duduk di ruangan luar. Karena membosankan di dalam ruangan. Aku dan temanku, sibuk mengunyah makanan di depan masing-masing sambil berbincang ringan. Tiba saja seseorang berjaket hitam dan bersepatu putih pun melintas. Aku tak memakai kaca mata, aku melihatnya, pun dengannya, sepertinya sudah familiar, tapi tak jelas. Dia mengambil kursi di meja kosong untuk dibawanya ke meja belakangku. Dia bersama pacarnya. Yeah.. Posisinya yang kubelakangi membuat ku tak bisa memastikan apakah benar ia adalah orang yang ku maksud. Ku buka gallery di handphoneku, mencari foto di mana aku sedang foto bersama dia. Ku tunjukkan kepada temanku, agar temanku yang melakukan identifikasi karena posisi temanku sedang di depanku yang otomatis dapat melihatnya. Dan mirip, tidak langsung percaya aku pun mulai mendengarkan kata per kata dari mulutnya, dan suara itu.. benar. Tidak salah. Sekitar tiga tahun, dipertemukan hari ini. Kebetulan yang indah. Apa ? Indah ? Haha… dia bawa pacar bro. Aku tak lantas patah hati, lantaran masih shock dengan pertemuannya, toh aku sudah move on total, tidak ada cemburu-cemburunya, Cuma kan dia pernah dua tahun jadi inspirator novelku yang mana aktornya dia, aktrisnya diriku. Ya.. agak mrepet-mrepet gak rela gitu. Tapi nggaklah, kita gak bisa memaksa orla buat masuk ke dalam hidup kita. Tapi, tetap saja dia adalah sosok panutan. Maksudnya begini, aku suka dengan dia karena rajin sholat dan smart. Ah malah nostalgia masa SMK. Dikit aja ya.. dulu kalau mau sholat dhuhur, aku mah mesti lurusan sama shafnya dia. Bedanya dia di depan dan aku di belakang. Mungkin waktu itu aku bandel banget kali ya.. Sholat jarang, dan semenjak itu sampai sekarang sudah mulai kebiasaan. Memang indah betul, jika jatuh cinta dengan seseorang ada Tuhan di balik alasannya dan dapat membuat kita menjadi yang lebih baik. Aku tahu, setiap orang pasti punya plus dan minus. Jika dilihat dari pandangan mataku nih, dia itu kalem, tenang dan pendiam. Kalau akunya sih kebalikan dari itu, nggak kalem blas. Kemudian, pembicaraanku dengan temanku malam ini pun semakin tidak ada arahnya. Rasanya pecah fokus. Mau ngomong apa, jadinya apa. Alhasil kita banyak diam dan menyedot es teh masing-masing. Telingaku peka sekali, mendengar pembicaraan mereka di belakangku yang sepertinya ada sedikit konflik. Dan aku menyudahi pengupingan ini karena aku tak perlu tahu untuk itu. Tetapi temanku itu telinganya kedobelan peka sampai dia dapat menceritakan jelas pembicaraan mereka. Hmm.. Ah sudahlah.. Haha, abangku yang satu itu sudah punya pacar ternyata. Abangku yang barusan kuucapin selamat ulang tahun itu. Gak penting ya baca tulisanku haha? Emang. Aku Cuma sedang shock aja. Aku gak bisa tidur dan ini begitu bodoh haha. Semoga kita ketemu lagi ya, di episode yang lain. Barangkali nanti ceritanya beda. Jauh di dasar jiwaku, engkau masih kekasihku… (Naff ) Saya telah menyimpulkan suatu kepribadian.
Seseorang memiliki pemikiran yang sangat rumit dan simple dalam satu tubuh. Kerumitan yang dipunya seseorang tersebut dapat membuat orang di sekitarnya kacau bahkan stress. Di sisi lain, kesimple-an yang ia punya dapat membuat orang di sekitarnya simpati, tertarik dan menyenangkan. Dan seseorang dapat menjadi sangat inovatif,kreatif, smart dan tenang dalam keadaan tertentu (situasi dan kondisi mendukung atau sedang bagus) dan dapat menjadi begitu pesimis, minder, baper dan labil dalam keadaan yang tidak mendukung alias stress. Saya tidak begitu paham dengan bahasa psikologi, namun seseorang yang memiliki karakter tersebut jika tidak berusaha menyeimbangkan sifat-sifat tersebut akan menjadi tidak terkendalikan. Sangat buruk, jika dalam dirinya dikuasai sifat pesimis, minder,baper dan labil yang akan menjadikannya orang yang mudah marah ,berpikiran negative dan banyak curiga. Dan sebaliknya, sangat bagus jika sedang dikuasai sifat yang penuh ketenangan, smart, inovatif dan kreatif. Kedua hal tersebut, jika tidak diseimbangakan, tidak akan baik. Sejatinya, manusia memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kurang tidak minder dan Lebih tidak sombong. Saya tidak tahu, mengapa orang berkarakter tersebut bisa ada di bumi ini. Haha.. Dan kalau boleh jujur, ini kisah pribadi, ini blog saya, suka-suka saya cerita hehe… Nggak kok, ini merupakan deskripsi tentang suatu kepribadian yang saya rasakan . Bukan orang lain atau ditujukan kepada orang tertentu. Pada intinya, tidak ada manusia yang sempurna di mata manusia lain. Kita tidak bisa menuntut seorang pun untuk dapat berlaku baik tanpa kesalahan. Manusia adalah ciptaan Tuhan paling sempurna dari ciptaanNya yang lain. Tidak ada manusia yang menerima dengan sepenuh hati kesalahan yang dilakukan dirinya atau pun orang lain, yang ada hanya manusia yang berusaha memperbaiki dan menerima yang telah terjadi. Selamat Tahun Baru ! Sebetulnya, Tahun Baru bisa dilakukan setiap hari. Karena, jika kita mau mengubah kebiasaan buruk diri kita menjadi kebiasaan baik, lingkungan kita akan menjadi baru, seindah Tahun yang baru berganti. Nama saya April, dari masa ke masa akan tetap April. Tapi, April si cuek, bisa berubah menjadi April si penuh cinta. Hehe… Sudah bikin list yang perlu digapai belum ? Jangan dibayangkan saya ngucapin kalimat akhir artikel ini di depan umum atau pun menggunakan gerakan-gerakan anggun dan ceria, karena itu adalah hal yang sangat tidak bisa saya lakukan, pun dipaksa, hasilnya begitu memilukan hehe… hepi nyu yir darlink Sore tadi, sekitar jam setengah lima. Aku mendengarkan sebuah celotehan gadis berusia sepantaran denganku. Disambi multitasking yang menjadi kebiasaan handalku dewasa ini. Ia bercerita tentang riwayat ia bekerja, menerima segala yang terjadi padanya, tentang keinginan yang tidak tahu mesti harus dicapai dengan apa, bagaimana caranya dan kepasrahan. Aku mencoba untuk merangkul yang namanya perbedaan. Perbedaan pola pikir dan kebiasaan. Sebenarnya, dalam dirinya, aku menaruh belas kasihan. Entah kenapa, melihatnya begitu membuat hatiku getir. Masa muda, tidak akan kembali lagi ketika kita sudah tua. Dan usia menjadi pemicu kekhawatiran ketika kita tidak menggunakan dengan baik. Berjalannya waktu dan bertambahnya usia kita, usia orang tua kita juga semakin bertambah dan menjadi tua. Terkadang, aku menjadi begitu khawatir jika apa yang kulakukan saat muda ini banyak yang tidak ada gunanya. Plan by plan, dream by dream sebisa mungkin ditulis dengan rapi. Ini sudah menjadi rutinitas yang kutulis setiap akhir tahun. Tahun ini apa yang sudah kita dapatkan, dan tahun depan apa yang harus kita dapatkan, mari dicoba ditulis. Dengan begitu kita akan tahu apakah tahun ini kita ada kemajuan atau tidak. Satu cerita dari Fiersa Bersari yang mempunyai 10 impian yang harus terlaksana di tahun 2015 , salah satunya adalah menantang dirinya untuk membaca 50 buku dalam satu tahun. Dan jika ia tidak melaksanakan minimal 3 dari impian-impiannya itu, dia berjanji akan menggunduli kepalanya selama setahun penuh dan memberi uang dua juta rupiah kepada oknum nakal di pinggir jalan. Hukuman yang ia buat sendiri membuat 365 harinya dipenuhi dengan pengejaran. Impian-impiannya yang kandas adalah; berperut sixpack, menerbitkan buku dan mengajak ibu liburan ke pulau paling eksotis. Hmm.. gimana? Mau berevolusi? Mungkin kita bisa nyontoh dikit dari impian Fiersa Besari, berani tidak? Yaa, tidak harus sama, mungkin hukumannya bisa diganti dengan semir rambut berwarna pink selama setahun atau memakai lipstick hitam selama setahun? Haha… terserah deh.. Pada intinya, itu semua buat stimulus agar kita dapat bergerak lebih maju, memaksa diri untuk ngebut menggapai masa depan yang gemilang (oesssss….) atau paling tidak impian-impian kita terwujud. Kita coba yuk ? Akhir dari tulisan ini, kesimpulannya adalah ; Jika kita menginginkan sesuatu, simplenya yasudah bagaimana caranya agar impian itu terwujud. Mungkin kita harus pakai hukum pokok’e. Biar pun orang bilang kita terlalu berambisi atau kengebuten, why not kalau memang dengan begitu impian kita bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Lebih cepat, lebih baik. Bukankah setiap orang punya porsinya masing-masing ? Porsi nasi pecel maksudnya ya? Hahahahaha…. Salam lemper ! Surabaya, 22 Desember 2015 22.08 Wib |
|