Pernah nggak kalian merasa risih atau nggak nyaman sama orang yang menuntut kalian supaya memuaskan harapan mereka? Sebagian orang mungkin baik-baik saja ketika diperlakukan seperti itu dengan maksud positif / tanda perhatian atau saran yang baik. Sebagiannya lagi, mungkin akan merasa risih atau nggak nyaman. Contohnya aja nih, Dita lulusan sarjana tapi sampai tiga bulan ia lulus belum keterima kerja, kemudian Adi umurnya sudah 30 tahun belum juga nemuin seorang kekasih, atau Tasya menikah di usia 20 tahun dan belum bekerja. Si Dita dikatain “ngapain sekolah tinggi-tinggi akhirnya Cuma jadi pengangguran, mending nggak sekolah aja. Paling-paling habis gini ya kawin” , Si Adi pun dikatain “ Sudah waktunya kawin tapi kok ya belum kawin-kawin, jadi orang jangan pilih-pilih nanti malah nggak dapet-dapet. Mending cari yang seadanya aja, yang sederhana”, dan juga Tasya “Tasya ini belum kerja eh main kawin aja, harusnya tuh diumur segitu masih kuliah atau kerja cari duit”.
Orang julid nggak butuh konfirmasi, dia nggak tahu kondisi sebenarnya yang terjadi sama Dita, Adi dan Tasya. Gelar Sarjana Dita nggak salah, nggak salah buat cari ilmu terus dapet gelar, nggak dapet kerja udah tiga bulan setelah lulus mungkin karena usaha Dita kurang maksimal, udah gitu aja. Adi, usia 30 tahun mungkin bagi sebagian orang emang udah saatnya menikah, tapi Adi nggak salah kok masih single, mungkin saja dia lagi siapin dana untuk biaya menikah dan beli rumah, who knows?. Tasya nikah muda dan nggak kerja, menikah emang hak siapapun dan selagi keluarga Tasya dan suaminya fine-fine aja menerima keadaan Tasya ya why not?. Sebenarnya orang-orang julid seperti itu nggak bisa dimusnahin, tapi kitanya yang harus bisa kontrol pikiran dan menyadari kalau kita nggak bisa mengubah perasaan, anggapan, asumsi bahkan harapan mereka. Emang kesel dah kalau sampai dijulid-in sama orang yang kurang mencintai dirinya sendiri. Terlalu pengen kontrol hidup orang. Bahkan kalau kita udah cukup baik-baik saja, pasti nemu aja tuh celahnya. Apa yang kita lakukan, apapun yang udah kita capai dengan susah payah tetep aja mereka nggak bakal puas menilai hidup kita yang konon katanya harus sesuai harapan mereka. Nggak tau lagi dah harapan mereka yang bentuknya kayak gimana. Sebab kalau harapan mereka jelas dan baik untuk kita, pasti kita seneng nerimanya. Dan saat mereka julid-in orang, mereka nggak sadar bagaimana kondisi dirinya sendiri karena saking asyiknya ngurusin hidup oranglain. Mungkin kalian pernah dengar “Jangan pernah dengarkan kata oranglain”, kata-kata ini maksudnya bukan berarti kita nggak butuh saran dari oranglain tapi lebih ke perkataan kaum julid yang menimpa Dita, Adi dan Tasya di atas. Orang-orang seperti ini bikin kita tambah menutup diri. Lingkungan yang banyak orang toxic kayak gini emang bikin kita nggak berkembang. Tapi bukan berarti kita harus ngejauhin mereka, kita harus banyak melatih diri untuk sadar bahwa kita nggak bisa mengubah apapun yang oranglain pikirkan tentang kita. Yang terpenting adalah fokus kepada diri sendiri dan jadilah berarti.
0 Comments
|
|