Maybe I lost something I really loved, and I learned a lesson from a change.
0 Comments
Kalian pasti tahu kan kalau tahun baru itu mesti berkaitan dengan sebuah perayaan? Kembang api, makan bersama, bakar-bakar ikan, menyanyi bersama dan hal-hal rame lain akan menjadi kegiatan yang biasa dilakukan ketika malam pergantian tahun. Yang ada dalam pikiranku hanyalah berisik. Suara petasan dardordardor bikin jantungan dan sulit untuk tenang. Riuh gitu. Biasalah, introvert. Di akhir tahun, biasanya mall-mall dan toko online tertentu memberikan diskon tertentu. Contoh seperti gambar di bawah ini yang diambil dari blanja.com. Mereka memberikan diskon senilai 25.000 dengan memasukkan kode SALE25 di setiap pembelanjaan dengan memperhatikan syarat dan ketentuannya. Jadi, jangan terburu-buru, baca s&k-nya dulu ya. Selain hingar bingar kehidupan dunia online shop yang dipenuhi tawaran-tawaran menarik, bagi yang memiliki budget lebih, mereka akan memilih untuk pergi jalan-jalan ke luar negeri, atau ke luar kota. Istilah tersebut dikenal dengan liburan tahun baru. Memang ini nampak menyenangkan, eh siapa sih yang tidak suka dengan liburan? Menurutku liburan yang menyenangkan adalah liburan yang tepat pada waktunya. Tepat pada waktunya yang aku maksud adalah ketika pekerjaan atau hal lain telah selesai dituntaskan. Ketika otak sudah cukup banyak bekerja dan tenaga banyak dikeluarkan untuk menuntaskan pekerjaan tertentu, tiba saatnya liburan ditunaikan. Itu baru menyenangkan. Hehe.. Malam tahun baru nanti aku akan berada di rumah saja sambil terpaksa mendengarkan keberisikan yang ada. Membuka laptop lalu mencoba untuk mengetik sebuah catatan hidup dari awal hingga akhir tahun 2017, evaluasi akhir tahun dan target di tahun 2018. Untuk catatan hidup dan evaluasi akhir hanya disimpan di laptop karena bersifat privat, sedangkan target-target bisa dengan membuat mading mini untuk ditempelkan di dinding kamar. Mading mini ini berisikan gambar-gambar target dan sedikit penjelasan dengan membubuhkan sticky di badan gambar. Kalau aku lebih suka dibuat berwarna supaya menarik perhatian, dengan menggunakan kertas lipat dan karton sebagai bahan baku dari pembuatan mading ini. Dulu aku bikin target tahunan secara global, tidak ada waktu khusus untuk mencapainya. Tetapi pada tahun 2018 ini akan dibuat lebih detail yaitu per bulan atau 2-3 bulanan. Ada target apa yang diselesaikan setiap bulan. Contoh, pada bulan Januari aku harus baca tuntas 2-3 buku dan setiap minggu harus aktif nulis blog. Bulan Februari-April, mesti obrak-abrik lemari untuk mensortir baju yang tidak dipakai untuk disumbangkan, pergi ke pantai atau lokasi wisata yang belum pernah didatangi, mengikuti seminar yang sesuai dengan minat dan menabung selama 3 bulan untuk membeli kamera. Dan lain-lain. Jika ada target untuk pergi ke lokasi A, ya googling gambar lokasi A kemudian dicetak. Kalau mau beli kamera B, ya cari gambarnya lalu print untuk kemudian ditempel di mading. Hal seperti itu untuk memberikan visualisasi yang jelas apa yang mau kita tuju. Dan sebagai manusia yang bisa berupaya dan berdoa, kita tidak tahu apakah target tersebut dapat dicapai atau tidak. Jika tidak dapat tercapai pada waktu yang ditentukan, mungkin bisa diperbaiki/dicapai pada waktu yang lain. Membuat resolusi memang mudah, namun untuk mewujudkannya terkadang kita menemukan kendala yang tidak terduga. Juga sesuatu yang memang awalnya tampak bersemangat dan malas di akhirnya. Tekad bulat memang harus tetap dimiliki demi terwujudnya pencapaian. Nah ini pentingnya mading mini yang terpasang di dinding, yakni mengingatkan bahwa ada hal-hal yang harus dicapai. Selain membuat catatan hidup 2017, evaluasi akhir tahun dan target 2018, nonton film juga menjadi opsi yang tak kalah menarik. Ketika kembang api dan petasan dardordardor di langit, kita fokus dengan percakapan dan isi cerita pada film (pakai headset ya). Kira-kira kalian suka nonton film apa? Korea? India? Drama Turki? Atau film kartun Tom and Jerry? Hm, silakan dipilih sendiri.
Begitulah cerita akhir tahunku, bagaimana denganmu guys? ------------------------------------------------------- Ps. Ditulis tanggal 20 Desember 2017. Lihat juga update-an post serupa pada tahun 2016 http://apriljustmine.weebly.com/home/december-18th-2016 Menemukan buku catatan pribadi lama membuatku seolah-olah kembali ke masa lalu. Entah kenapa rasanya sudah berbeda. Aku membuat to do list harian dan pekerjaan apa yang harus aku lakukan di kampus, rumah ataupun tempat kerja. Aku menyukai keteraturan. Sangat menyukai hal-hal yang rapi. Maka dari itu, buku ini memiliki makna yang bernilai bagi diriku karena isi dari buku itu sudah tidak banyak aku kerjakan di masa kini. Kayak buku sejarah pribadi gitu hehe. Salah satu yang paling mengena dalam buku ini adalah bagaimana aku menata jadwal dari jam berapa mau ngapain, hari apa mau ke mana, tanggal berapa mau ngelakuin apa blablabla.. kenapa kemauan buat ndetail kayak gitu malah semakin berkurang saat ini (tapi masih ada, cuma berkurang gitu.) Dulu itu kegiatannya ada-ada aja mulu seolah-olah 24 hours is never enough . Meski 9 jam habis di tempat kerja, tetapi dalam 9 jam itu pikiranku campur-campur emejing gitu, contohnya nih kepikiran kalau tas udah waktunya beli karena jebol nggak muat buat laptop jadi mesti atur kapan buat keluar , kepikiran buat cari inspirasi untuk ngisi blog jadi mikir dari hal random atau pergi ke suatu tempat (yang akhirnya jadi postingan jalan-jalan ke house sampoerna, surabaya carnival night, omah kayu dll) , kepikiran buat acara komunitas nanti gimana rapatnya di mana blabla.., dan paling sering itu kepingin nyobain makanan yang tiba-tiba nyelundup di otak untuk kemudian minta dieksperimen, contohnya bikin kue/ brownies, mie setan, sup jagung, spaghetti dll. Ya namanya anak males yang nggak bisa masak, kalau coba-coba mesti masakan yang nggak bisa buat harian haha. (apaan sih). And many more things about njelimet mind. Selain berisi rangkaian to do list, buku ini juga berisikan rangkuman dari membaca buku yang berjudul "Berpikir dan Berjiwa Besar" aku lupa siapa penulisnya. Sebenernya males banget buat baca buku setebal 400an halaman (dulu) tapi, karena dipaksa akhirnya menemukan hikmahnya hahaha.. #thepowerofdipaksa. Dan ya ya aku masih ingat ketika aku dan teman-teman dipaksa membaca buku itu kemudian merangkum isinya, mereka pada mengeluh dan sebel sama si Bapak yang maksa kita baca buku ini. Ah, padahal maksud si Bapak ini kan baik. Hahaha tapi nyebelin juga bikin jari-jari keriting coyy.. Terakhir, aku sempet nemuin betapa niatnya aku membreakdown lengkap keuangan pribadi yang sebenernya enggak banget aku lakukan saat ini. Maksudku di sini adalah bagaimana aku dulu sangat termotivasi dan tergila-gila buat rapi, sistematis dan jelas. Bukan berarti sekarang enggak bisa rapi, sistematis dan jelas. Namun motivasinya terasa menurun, agak males. Jadi, aku selalu mengingatkan diri sendiri untuk selalu tetap termotivasi seperti dulu dengan kondisi now yang sudah jauh berbeda. Buku ini bukan buku yang mahal dan bermerk, tapi buku ini aku dapat dari Bapak yang kebetulan dia dapat dari Bank langganannya. Menurutku ini suatu berkah karena aku nggak harus beli buku lagi hehe.. Jadi, bagi anda yang mempunyai buku gratisan apalagi bagus jangan dibuang, mending kasihkan ke saya biar berguna hahahahahahaha...... Malam ini sebenarnya aku membuka laptop untuk perbaikan skripsi namun teralihkan ketika aku -nggak sengaja- buka buku jaman old yang bagiku bersejarah. Ea ea.Tapi nggak papa, aku anggap ini adalah sebagai motivasi untuk tidak bosan menulis. Ya menghibur hati yang lara lah #alesan Selain materi, kita hidup kan juga butuh hiburan. Aku nggak ngerti bagaimana orang melupakan segala sesuatu demi kebahagiaan mencari materi. Menurutku hidup harus seimbang. Antara bekerja, bersama keluarga,teman-teman, liburan, menjaga kesehatan, rutin beribadah dan lain-lain. Gambar di bawah ini mengingatkan kita untuk tidak terpacu pada satu hal saja. Contoh kecilnya, kalau kita asyik kerja terus lupa makan minum istirahat dan beribadah juga tidak baik. Mesti cepat disadari sebelum jadi kebiasaan. Mencoba untuk menulis secara rinci kegiatan yang akan dilakukan sedetail mungkin untuk membantu agar tidak berantakan. Contohnya seperti menulis jadwal seperti gambar paling atas. Jadi kemungkinan untuk berantakan minim (kadang sudah ditata rapi dan detail, kadang ada luputnya). Juga sebagai penentu prioritas. Hal yang dulu aku agak kacau adalah jam ishoma yang nampaknya enaknya nanti saja padahal sholat tidak boleh ditunda apalagi tidak dikerjakan. Akhir paragraf dari postingan kali ini aku sampaikan permintaan maaf jika ada kata-kata yang nggak jelas atau terkesan kemero (sok tahu). Komentar di bawah dipersilakan. Terima kasih buat kalian yang sudah bersedia baca sampai akhir postingan hari ini. Saya ucapkan selamat malam, selamat istirahat. Semoga mimpi yang indah.
9:51 PM 12/5/2017 |
|