Menemukan buku catatan pribadi lama membuatku seolah-olah kembali ke masa lalu. Entah kenapa rasanya sudah berbeda. Aku membuat to do list harian dan pekerjaan apa yang harus aku lakukan di kampus, rumah ataupun tempat kerja. Aku menyukai keteraturan. Sangat menyukai hal-hal yang rapi. Maka dari itu, buku ini memiliki makna yang bernilai bagi diriku karena isi dari buku itu sudah tidak banyak aku kerjakan di masa kini. Kayak buku sejarah pribadi gitu hehe. Salah satu yang paling mengena dalam buku ini adalah bagaimana aku menata jadwal dari jam berapa mau ngapain, hari apa mau ke mana, tanggal berapa mau ngelakuin apa blablabla.. kenapa kemauan buat ndetail kayak gitu malah semakin berkurang saat ini (tapi masih ada, cuma berkurang gitu.) Dulu itu kegiatannya ada-ada aja mulu seolah-olah 24 hours is never enough . Meski 9 jam habis di tempat kerja, tetapi dalam 9 jam itu pikiranku campur-campur emejing gitu, contohnya nih kepikiran kalau tas udah waktunya beli karena jebol nggak muat buat laptop jadi mesti atur kapan buat keluar , kepikiran buat cari inspirasi untuk ngisi blog jadi mikir dari hal random atau pergi ke suatu tempat (yang akhirnya jadi postingan jalan-jalan ke house sampoerna, surabaya carnival night, omah kayu dll) , kepikiran buat acara komunitas nanti gimana rapatnya di mana blabla.., dan paling sering itu kepingin nyobain makanan yang tiba-tiba nyelundup di otak untuk kemudian minta dieksperimen, contohnya bikin kue/ brownies, mie setan, sup jagung, spaghetti dll. Ya namanya anak males yang nggak bisa masak, kalau coba-coba mesti masakan yang nggak bisa buat harian haha. (apaan sih). And many more things about njelimet mind. Selain berisi rangkaian to do list, buku ini juga berisikan rangkuman dari membaca buku yang berjudul "Berpikir dan Berjiwa Besar" aku lupa siapa penulisnya. Sebenernya males banget buat baca buku setebal 400an halaman (dulu) tapi, karena dipaksa akhirnya menemukan hikmahnya hahaha.. #thepowerofdipaksa. Dan ya ya aku masih ingat ketika aku dan teman-teman dipaksa membaca buku itu kemudian merangkum isinya, mereka pada mengeluh dan sebel sama si Bapak yang maksa kita baca buku ini. Ah, padahal maksud si Bapak ini kan baik. Hahaha tapi nyebelin juga bikin jari-jari keriting coyy.. Terakhir, aku sempet nemuin betapa niatnya aku membreakdown lengkap keuangan pribadi yang sebenernya enggak banget aku lakukan saat ini. Maksudku di sini adalah bagaimana aku dulu sangat termotivasi dan tergila-gila buat rapi, sistematis dan jelas. Bukan berarti sekarang enggak bisa rapi, sistematis dan jelas. Namun motivasinya terasa menurun, agak males. Jadi, aku selalu mengingatkan diri sendiri untuk selalu tetap termotivasi seperti dulu dengan kondisi now yang sudah jauh berbeda. Buku ini bukan buku yang mahal dan bermerk, tapi buku ini aku dapat dari Bapak yang kebetulan dia dapat dari Bank langganannya. Menurutku ini suatu berkah karena aku nggak harus beli buku lagi hehe.. Jadi, bagi anda yang mempunyai buku gratisan apalagi bagus jangan dibuang, mending kasihkan ke saya biar berguna hahahahahahaha...... Malam ini sebenarnya aku membuka laptop untuk perbaikan skripsi namun teralihkan ketika aku -nggak sengaja- buka buku jaman old yang bagiku bersejarah. Ea ea.Tapi nggak papa, aku anggap ini adalah sebagai motivasi untuk tidak bosan menulis. Ya menghibur hati yang lara lah #alesan Selain materi, kita hidup kan juga butuh hiburan. Aku nggak ngerti bagaimana orang melupakan segala sesuatu demi kebahagiaan mencari materi. Menurutku hidup harus seimbang. Antara bekerja, bersama keluarga,teman-teman, liburan, menjaga kesehatan, rutin beribadah dan lain-lain. Gambar di bawah ini mengingatkan kita untuk tidak terpacu pada satu hal saja. Contoh kecilnya, kalau kita asyik kerja terus lupa makan minum istirahat dan beribadah juga tidak baik. Mesti cepat disadari sebelum jadi kebiasaan. Mencoba untuk menulis secara rinci kegiatan yang akan dilakukan sedetail mungkin untuk membantu agar tidak berantakan. Contohnya seperti menulis jadwal seperti gambar paling atas. Jadi kemungkinan untuk berantakan minim (kadang sudah ditata rapi dan detail, kadang ada luputnya). Juga sebagai penentu prioritas. Hal yang dulu aku agak kacau adalah jam ishoma yang nampaknya enaknya nanti saja padahal sholat tidak boleh ditunda apalagi tidak dikerjakan. Akhir paragraf dari postingan kali ini aku sampaikan permintaan maaf jika ada kata-kata yang nggak jelas atau terkesan kemero (sok tahu). Komentar di bawah dipersilakan. Terima kasih buat kalian yang sudah bersedia baca sampai akhir postingan hari ini. Saya ucapkan selamat malam, selamat istirahat. Semoga mimpi yang indah.
9:51 PM 12/5/2017
0 Comments
Leave a Reply. |
|