Kalian sudah tahu kan apa itu perfeksionis? Oke, perfeksionis memang menginginkan segala sesuatu berjalan dengan sempurna. Padahal, nothing’s perfect. Sebagian keperfeksionisan memang menguntungkan, juga bisa merugikan. Keuntungannya adalah mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai standar pribadi, sesuai dengan kemajuan Perusahaan, dan hal-hal maju lainnya. Kerugiannya adalah njelimet, ruwet, merepotkan orang lain dan dapat menghambat jalannya sesuatu. Contoh hambatannya :
1. Memeriksa pekerjaan. Yang seharusnya bisa selesai selama 10 menit, jadi 30 menit. Seorang perfeksionis tidak luput dari detail. Tidak boleh ada yang cacat. Hanya karena itu waktunya jadi agak lama. Jadi, jangan cepat memutuskan bahwa orang yang kerjanya lambat bukan berarti lelet. Tapi bisa saja ia sedang menyempurnakan, supaya saat disajikan/diberikan tidak terjadi kesalahan. 2. Bersih-bersih meja kerja. Semua harus tertata rapi. Sehingga, kadang lebih fokus untuk merapikan ketimbang segera menyelesaikan pekerjaan yang lain. Karena tipe perfeksionis harus mengerjakan sesuatu secara total dan sempurna. 3. Etc.. Perfeksionis bisa dimiliki siapa saja. Orang judes, orang jelek, orang ganteng, orang agak ganteng dan siapapun itu. Jadi, perfeksionis bukan label hanya untuk orang yang kelihatan WOW. Perfeksionis akan sesuatu yang terwujud akan menjadi kepuasan tersendiri dan akan menjadi cemas jika tidak terwujud. Black and white thinking (pemikiran hitam dan putih) yakni kanan dan kiri, tidak ada tengah-tengah. Contohnya : Melakukan sesuatu hanya ada dua pilihan yakni dengan sempurna atau tidak sempurna, jelek atau bagus, enak atau tidak enak. Perfeksionis menghindari kesalahan, jika hal itu sampai terjadi maka akan terjadi perenungan akan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Menganalisa mengapa kesalahan itu sampai terjadi. Bolehlah introspektif, tetapi jangan dipikir bahwa kita sebagai manusia memanglah sempurna adanya. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak melakukan kesalahan. Perfeksionis yang merugi, juga terlalu banyak mempertimbangkan. Sehingga tindakan yang seharusnya diambil segera jadinya molor. Hal ini membuat pribadi yang kuat bisa jadi lemah seketika. Oh atau memang keputusan yang diambil sangatlah penting jadi butuh waktu yang lama untuk mempertimbangkan. Oh oke. Berapa lama? Kita pasti bisa mengukur itu kan berdasarkan situasi dan kondisinya. Di lain sisi, perfeksionis lebih menyukai ketepatan ketimbang kecepatan. Karena baginya, kecepatan dapat mengurangi ketepatan. Tetapi, ada orang tertentu dapat mengerjakan keduanya secara bersamaan. Yakni orang yang sudah ahli di bidangnya, yang sudah memiliki ikatan batin dengan pekerjaan yang dilakukannya. Kesimpulannya, memiliki sifat perfeksionis itu tidak salah. Namun, semestinya saja diterapkan. Tidak perlu menjadikan segala sesuatu sempurna, manusia pasti ada salahnya, tidak baik selalu dibandingkan dengan standar tinggi yang dimiliki diri sendiri. Yuk mari belajar meminimalkan perasaan sempurna yang tidak bisa dipaksakan. Selamat malam, selamat beropini! Ps. Jika kalian tertarik dengan topik ini, bisa ketik kata kunci “overcoming perfectionism” untuk bahasa Inggris dan “mengatasi perfeksionis” untuk bahasa Indonesia. #selamatmembaca
0 Comments
Halo, nampaknya agak lama aku tidak memposting sesuatu di blog. Kali ini aku akan sedikit membahas tentang apa kegiatan yang diisi saat sedang senggang atau libur. Bagi para pekerja, waktu senggang atau libur merupakan hari yang dinanti. Setelah lima hari bekerja, berlelah-lelah ria serta banyak waktu mereka habiskan di luar rumah membuat hari Sabtu dan Minggu, atau satu hari dalam satu minggu nampak lebih menyenangkan dihabiskan di rumah atau berkumpul dengan orang yang dicinta. Pagi ini aku menyebarkan broadcast secara online by whatsApp kepada teman-teman untuk menyumbangkan pendapat mereka mengenai topik ini. Dari puluhan teman-teman yang aku kirimi broadcast, tidak semua merespon broadcast ini. Ada yang hanya dibaca, laporan diterima tapi belum terbaca hingga malam ini dan respon kilat. Tapi aku berterima kasih atas partisipasi kalian yang telah membantu aku meramaikan blog ini lagi. Karena bagi aku, menulis blog itu mood-mood-an. Jadi seperti gambar di samping isi broadcast yang aku sebarkan. Mayoritas jawaban yang aku terima adalah huruf i, yaitu jalan-jalan ramai bersama teman / nongkrong. Nah ada yang melakukan kegiatan ini bersama teman dan juga keluarga. Alasan dari mereka memilih jawaban ini adalah padatnya aktifitas harian mereka yang mana pagi kerja dan sore kuliah yang membuat mereka jarang berinteraksi lebih lama dengan orang-orang yang dicintai. Ada lagi yang memilih tidur. Hm, mungkin mereka mau berpetualang di hutan liar alam mimpi. Dan mereka yang memilih tidur untuk mengisi waktu senggang mereka dipastikan orang-orang yang mudah sekali tidur. Karena bagiku itu adalah hal yang sulit kulakukan. Sedikit jawaban untuk diam di rumah, hanya satu biji yang memilih jawaban ini. Orang ini adalah tipe-tipe introvert yang tidak menyukai keramaian. Dia suka bersembunyi di bawah kasur sambil membaca buku. Dan tak enggan untuk melakukan tur pendek di luar kota jika kebetulan memang ada yang mengajak. Aku lupa tidak menyantumkan pergi ke pantai, ada salah satu temanku bergolongan darah B yang agak bikes memberikan jawaban paling panjaaaang di antara yang lain. Dengan indahnya merangkai kata demi menggambarkan keindahan pantai. Dia juga mengungkapkan bahwa ia suka pergi ke pantai karena ia dapat mengambangkan badannya
di lambaian ombak-ombak yang membawanya sampai kintir. Dan rasanya tenang seolah hilang semua beban yang ada. Tsah. Ciri-ciri orang ini : gundul, berkacamata dan memilih bermain dengan coding daripada makan, minum atau hal-hal yang menurutku enak lainnya. Terakhir, ada satu temanku, wanita ekstrovert berjilbab yang tidak mirip dengan Najwa Zebian mengisi waktu senggang nan longgar untuk mengikuti komunitas islami online juga mendatangi kajian offline yang diadakan komunitas tersebut. Untuk penulis nih, aku cenderung random dan moody. Dari pilihan-pilihan di atas, yang jarang aku lakukan saat senggang atau libur adalah tidur dan naik gunung. Doing nothing all the day, ini maksudnya bukan nggak ngapa-ngapain bangeeet,.. tapi biasanya menghindari kegiatan yang terlalu sering dilakukan dengan tujuan mau istirahat sebentar. Nanti kalau sudah, monggo diganggu lagi. #bikesbikesdeh Menurutku, biasanya orang akan melakukan hobinya ketika ada waktu senggang. Tapi anehnya kalau ada orang hobi kerja, terus kalau tanggal merah normalnya orang libur kerja dia ngerjain apa ya? Hahaha! Jawabannya adalah bersih-bersih rumah, ngerapihin file-file yang memenuhi harddisk di laptop/flashdisk dll, nyampulin buku-buku, nyuci sepatu, eksperimen apa kek gitu , pokoknya ada aja deh....... Justru capek kalau tidak melakukan apa-apa. Iya nggak sih? Untuk postingan berikutnya, kira-kira bahas apa lagi ya? Ada ide ada ide? Coba tak pikir-pikir dulu sambil minum es kelapa muda, supaya awet muda :D Bye! Sampai jumpa di postingan berikutnya! 10:25 PM 9/17/2017 |
|