Langit terus menunjukkan keabu-abuannya
Sedang hujan siap landas ke atas tanah Mampir sedikit di ujung ponimu Kemudian menetes di atas bulu mata Telah keliru oleh tetes hujan Awanmu sudah datang Mengantar tangisan yang kau seka sendiri Kau boleh masih ada dengan yang sudah ada Biarkan aku terlewati, demi yang sudah ada Dan aku pun tak akan lagi Sangat memahami
0 Comments
Lekas SadarWahai seseorang di sebelah sana
Ruangan ini berpura-pura Tembok saksi buta tidak banyak tingkah Serta jaring laba-laba terajut rapi Debu-debu diam berjuta bahasa Pintu yang berwajah datar ketika disentuh Sesekali jari-jari itu menari di atas mejanya Seiring dengan pikirannya yang ribut Matanya bermain dengan aturannya sendiri Hingga lelah yang selalu berkelanjutan Enggan sekali, rasanya enggan sekali Tidak ada bagaimana yang dipertanyakan Kejelasan menampak sudah Sayangnya tidak tersadari Sejenak hening, tak dapat berbohong Hanya dirinya sendiri yang tahu Mengapa dan bagaimana itu bisa terjadi Mestinya ini amat disayangkan Jika ternyata keberuntungan versi ini bukan inginmu Berlalu waktu rasanya lupa Menertawai setiap kesempatan yang dibuang tak lagi sayang Jarum jam lalunya selalu penuh bunga Berakhir dengan pertanyaan "Aku harus apa?" atau Kesadaran yang disadari With Love, April Justmine 10:27 PM 9/17/2016 Nah postingan kali ini saya akan banyak curhat mengenai ketidakteraturan terutama pada diri saya sendiri dan barangkali ada kesamaan dengan pembaca (barangkali ada). Pembaca dipersilakan ngemail jika ada respon, sanggahan bukan sandaran atau tips menarik lainnya mengenai topik ini.
Pertama ide saya untuk menulis dengan topik ini adalah ketika saya perjalanan mau ke kampus dari tempat kerja Rabu sore . Yang mana dalam proses pembuatan postingan ini, nyicil selama dua hari karena kemelut kantuk yang membuatku tidak sadarkan diri (ketiduran). Akhir-akhir ini (kurang lebih 3 bulan yang lalu) otak saya seperti puisinya Aan Mansyur yang judulnya Kantor paling sibuk di dunia. Heh apa maksudnya? Maksudnya begini, itu judul memang sedikit berlebihan tapi menarik menurut saya kalau dibikin puisi. Karena orang bakal mikir kerjaan apa sih di kantor yang sesibuk itu? Padahal di puisinya Aan Mansyur itu intinya dia sibuk mikirin orang yang dia taksir (kalimat sederhananya gitu). Kaitannya dengan topik di postingan ini, saya tidak sibuk mikirin dia. Tapi mikirin yang lain… Rasanya otak ini kerja banget (ibarat mesin, dia bergerak terus). Sekali-kali kek jalan-jalan ke luar pintu hahahahahahahaha.. Itu mah setiap hari keless… apa maksudnya ke luar pintunya Doraemon terus bimsalabim tibalah di Amerika, ditutup lagi dibuka lagi tiba di Itali dan beberapa tempat yang muncul dari karangan belaka. Beberapa hari ini, saya mulai menyeriusi paling serius buat hidup teratur. Beberapanya adalah :
Ketika ketidakteraturan dibiarkan, hal tersebut akan menjadi liar. Bahwasanya ada di antara kita yang sudah mengetahui bahwa hidupnya ada sedikit masalah karena ketidakteraturan, namun mereka memilih untuk hidup seperti biasa tanpa melakukan perubahan perbaikan. Mereka memiliki standar yang tidak bisa diubah. Jangankan mereka, saya pun dulunya juga begitu. Tapi perlahan-lahan saya pun membuka diri untuk benar-benar mengoreksi. Ada yang keliru nih, mesti diberi lem atau perekat biar tidak patah. Ketidakteraturan bisa mengakibatkan serangan lupa yang benar-benar melelahkan. Kata Pak Mario Teguh, satu jam untuk merasa khawatir, cemas, galau lebih melelahkan daripada satu jam untuk bekerja keras (menggunakan tenaga). Nah ini sama dengan ketidakteraturan yang telah disadari. Begitu mencemaskan dan sukar menemukan cara bagaimana ketidakteraturan ini terminimalkan. Memulihkan pikiran atau merefresh otak secara praktis bisa dilakukan dengan menenangkan diri. Yang saya lakukan ketika kantor saya (otak saya) ribut, mandi keramas pakai air hangat serta menambahkan wewangian. Setelah itu, meredakan tubuh dengan berbaring sebentar, menjauhi gadget dan menatap atap sambil mangap (sesat). Maksud saya tidak pakai mangap ya, itu cuma buat pengakhiran ap-ap doang. Eh sebentar, sebelum saya melakukan ritual mandi, saya merencanakan untuk membeli greentea dulu (kalau tanggal tua beli Allure Greentea Latte, kalau tanggal muda beli Greentea Starbak atau Jco), yang diminum ketika selesai mandi. Kalau saya suka Greentea, sekali suka suka sekali. Kalau pembaca suka jamu pegelinu, its ok gak papahh.. Opsi lain selain mandi, adalah berendam air hangat. Wah..wah.. Jauhi headset-an secara berlebih atau iseng nyanyi pakai smule Hahaha… karena nanti malah ketagihan. Kalau mendengarkan lagu satu-dua lagu tidak masalah dengan volume yang tidak begitu keras. Karena jika terlalu keras (karena saking suka sama lagunya) akan membuat gendang telinga sakit dan terasa pusing. Disarankan pakai spiker, bukan spiku (luwe aku rekk). Teralun dengan volume ringan, kalau keras-keras jadi orkesan cin. Ketidakteraturan bisa diurai, dijabarkan, dibreakdown di atas kertas. Ditulis, dirincikan apa saja kendala yang selama ini telah mengusik hati dan sanubari. Ketidakteraturan butuh kesiapan untuk berubah. Berubah menjadi lebih mudah. Segala sesuatu lebih baik untuk lekas disadari kemudian bersiaplah bergerak untuk diperbaiki. Akhirnya selesai juga dua hari nulis ginian. Ok bye. |
|