Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang ingin kehidupan pribadinya dijadikan konsumsi bersama. Setiap orang juga punya hak untuk terlepas dari pantauan oranglain. Itu mengapa kita harus menghargai privasi oranglain karena kita juga tidak suka kan dipantau bahkan dikepoin sampai akar-akarnya sama oranglain?
Perlu kita tahu bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Jika seseorang yang ditanyai adalah orang yang mudah tersinggung, maka Anda bisa saja mendapatkan jawaban yang tidak Anda inginkan. Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi itu tidak salah jika berkaitan dengan hal-hal yang positif seperti penasaran akan sebuah penelitian, atau keberhasilan sebuah penyelidikan kasus misalnya dan hal lain yang tidak menyangkut privasi seseorang. Jangan sampai rasa keingintahuan yang berlebihan alias too much kepo bisa menjadikan kamu seorang yang terlalu ikut campur. Saya juga tidak respect sama orang semacam ini karena ia terlalu memfokuskan diri untuk ikut campur urusan oranglain dan melupakan kepentingannya sendiri. Sudah terbukti wkwkw. Bertanya kabar teman yang sudah lama tidak ketemu, boleh aja kok menanyakan seputar keluarga seperti “hei, gimana kabar keluaga? Baik-baik kan?”, “gimana kabar si Angel adikmu? Apa masih suka kuliner tiap hari hehe..”, dll. Kontrol diri untuk tidak menanyakan hal-hal yang terlalu dalam seperti “hei, kamu sekarang kerja di mana? Bagian apa? Kira-kira gajinya UMR nggak?”, “eh gimana kamu sama pacarmu? Kapan mau dilamar? Kan udah enam tahun pacaran, kok cuma diam-diam sampe sekarang.” dll. Tapi kan nggak semuanya pas ditanyai seputar itu bikin tersinggung Kak? Belum tentu. Tersinggung tidak tersinggung, apa yang terjadi di dalam hati orang kita kan nggak tahu. Saranku sih lebih baik menghindari pertanyaan seperti itu. Menurutku itu bisa jadi toxic. Nggak sehat. Ketika seseorang memutuskan sesuatu yang kiranya nggak pas sama standar kita, kita harusnya belajar bijaksana. Nggak bisa dong semua hal distandarkan dengan keyakinan/kemauan kita? Kita wajib menghargai keputusan yang mereka buat. Saya rasa orang-orang yang memiliki kebijaksanaan seperti ini paling pas buat dijadikan teman curhat karena mereka tidak langsung memberi judgement terhadap masalah kita tapi memberi advice yang tidak memaksa. Selain oranglain, diri sendiri juga punya privasi buat dijaga dong. Pencapaian kita selama ini memang kadang bikin kita bangga luar biasa tapi hal tersebut nggak seharusnya diumbar, kesannya emang butuh pengakuan. Cukup diri sendiri dan keluarga yang tahu. Juga melakukan kebaikan, ada baiknya memang dirahasiakan nggak perlu oranglain sampai tahu karena rasanya sangat plong jika kita melakukan kebaikan yang benar-benar tulus tanpa diketahui oranglain. Hal-hal tersebut membuat kita belajar buat rendah hati. Nggak mau juga kan materi yang kamu punya sampai bisa diukur orang? Maka dari itu buatlah batasan tentang hal yang bisa dishare dan yang tidak perlu dipublikasikan. Pun juga dengan kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan, enggak perlu lah dicerita-ceritain juga karena toh udah berlalu cukup dijadikan pembelajaran.
0 Comments
|
|