LANJALAN- Hai para pembaca, selamat malam sugeng dhalu good night di mana pun anda berada. Pertama-tama saya ucapkan mathur thankyou, ghamsa hamida , kepada semua pembaca yang baik hatinya, mau menyempatkan membaca laporan kunjungan atau semacam diary bergambar di blog saya. Kalian luar biasa! Kalian sudah mendengar “Food Junction” ? Mungkin masih asing atau kalian sudah berkali-kali berkunjung ke sana? Mendengar nama tersebut saya terpikirkan nama Mall yang bernama “BG Junction”. Adakadabra tiba-tiba beranggapan “Food Junction” adalah food courtnya Mall itu. Eh ternyata bukan ding. Minggu, 13 Maret 2016 kemarin saya dan satu teman saya berkunjung ke sana. Teman saya juga belum pernah ke sana namun sudah tahu jalan tanpa khawatir harus belok ke kanan atau ke kiri. Wah.. memang anak jalanan :D Sebelum tiba di lokasi, kita melewati jembatan yang di mana kita bisa melihat pemandangan “Food Junction” dari atas. Waw.. spektakuler! Luar biasa! Food Junction ini terletak di daerah Tandes, Grand Pakuwon, Surabaya Barat. Jam buka dari 11.00-23.00. Sebelum memasuki area Food Junction, pembawa kendaraan wajib memarkirkan kendaraannya. Seperti gambar di atas, menunjukkan betapa antusiasnya anak muda kekinian mengantrikan kendaraannya untuk dapat memasuki Food Junction. Apakah memasuki Food Junction berbayar? Oh tidak. Yang wajib bayar adalah ketika kita memesan sebuah makanan atau minuman di food courtnya! Ngoahaha.. Di dalamnya ada apa lagi sih? Pertama pintu terbuka kalian akan disaksikan pemandangan mobil mewah yang di mana orang seperti saya ini tidak akan dilirik SPG cantik atau SPB ganteng. Wehehe… Lalu kita akan ditawani berbagai jajanan yang biasa kita jumpai di food court Mall. Dari pojok sampai pojok, Cincau Station paling unggul antriannya. Tidak pernah sepi. Cuaca juga panas sekali, cocok kalau minum yang seger-seger. Menu favorit saya adalah greentea tanpa cincau. Hanya Rp 7.000 saja. Murah bukan ? Setahu saya Cincau Station memang top markotop,bukan di Food Junction saja, antrean mengular kerap saya temui di food court Grand City. Masukkan dari saya untuk minuman yang satu ini, gelasnya kurang panjang. Air kurang banyak, sering kemanisan. Mungkin karena yang minum mengandung kadar manis berlebihan. Hehehe… Dan satu lagi, fakta di Cincau Station ini yang tidak dapat disangkal oleh pengacara kondang mana pun adalah tidak ada rel kereta atau pun kereta apinya. Wahaha… Gambar kedua, di mana saya ngebet banget sama yang namanya lontong kupang. Sedang teman saya sudah saya usir cari makanan sendiri karena saya paham sekali alangkah jarangnya pecandu lontong kupang seperti saya hahaha. Harga per porsi 15.000 hmm.. sudah dapat 3 piring kalau makan di Kenjeran. 2 piring + es degan segelas deh. Murah sekali. Melewati area food court, kita pun melewati pintu kaca yang di mana kalian akan disambut oleh SPG motor tik cantik yang sedang menawarkan motor matik terbaru. Kemudian di hadapan saya terdapat bianglala alias dermolen yang sudah saya tunggu-tunggu wujud dan bentuknya karena sudah laammaaaa tidak menaikinya. Awalnya berapi-api gitu ketika mendengar Food Junction ada dermolennya. Namun, tiada kuduga ternyata dermolennya pendek pemirsa! Dan tempat duduknya sendiri-sendiri. Bukan berhadapan dua orang sebagaimana yang saya inginkan. Fiuh. Okelah, jauh-jauh akhirnya saya mencoba. Tiket permainan rata-rata Rp 20.000 – Rp 25.000 . Dan untuk wahana yang satu ini hanya Rp 20.000 saja untuk dua kali putaran. Awalnya hah cuma dua kali? Sudah pendek, muternya cuma dua kali doang. Tapi, setelah di atas, kursi goyang sedikit saja cemasnya minta ampun, sempat berandai-andai gimana kalau kursi yang goyang ini hanya kursi yang saya duduki saja dan dalam hitungan detik tempat duduk ini roboh dan saya nyemplung ke danau. Wahaha… kalau tidak ada yang nolong harus berenang sampai ke tepian. Atau meraih kano milik orang yang kebetulan melintas. Haha dasar. Sempat di instagram saya membuat karangan yang isinya menjelaskan mesin dermolen mandek pas saya di atas. Dan itu betul terjadi selama 15 detik. Kok merinding ya di atas sendirian. Untung ada kamera yang bisa jadi alat pelarian fokus. Mantengin gambar dari kamera membuat rasa takut ketinggian pun surut. Tahu-tahu sudah di bawah. Kata mutiara : Janganlah kalian meremehkan sesuatu karena tampilannya tidak seWah yang kita pikirkan. Beberapa wahana lainnya adalah :
Wahaha.. selfie dan wefie. Lucu dan menyenangkan bukan? Yang belum ke sana silakan berdiskusi dengan man temannya untuk atur jadwal ke sana. Dan jangan lupa membawa tongsis atau kamera esteler bagi yang punya.
Sudah cukup cerita dari saya, sepertinya saya harus tidur, sepulang kuliah kepikiran pulang cepat buat nulis beginian. Selamat malam. Selamat beraktivitas di alam mimpi, semoga kita tidak bertemu karena nanti tidur nyenyak anda akan terganggu oleh wajah saya! Oke, menutup postingan kali ini saya akan bernyanyi lagunya Stacey Kent – what a wonderful world, karena kata teman saya lagu ini pengantar tidur. Bye! Komeng anda saya tunggu segera! See you :D
0 Comments
Leave a Reply. |
|