Ketulusan itu keikhlasan memberi tanpa berharap kembali. Seperti cinta orangtua kita, tanpa syarat. Ketulusan itu tidak berarti harus dihubung-hubungkan dengan keinginan untuk memiliki. Tetapi, keseriusan diri untuk membagi kasih yang kita punya. Susah dan senang yang kita lalui bersama ini adalah sebuah cerita. Ada atau tidak ada salah satunya, kita tetap sampai pada masa ini. Syukurilah kehadiran siapapun yang pernah dekat denganmu. Tanda cinta di antara kita adalah sebuah kehadiran. Sesusah apapun, jika ada cinta di dalamnya pasti mengutamakan hadir. Seseorang tidak akan mengetahui kesulitan yang ditempuhnya demi hadir di depan matanya. Yang ada, tahu-tahu kita hadir.
Tetapi, jika kita hanya sebatas tahu tanpa bisa mengerti / memahami, itu semua akan terlewati begitu saja. Aku tidak bisa menjadi kamu, dan kamu tidak bisa menjadi aku. Kamu tetaplah kamu yang begitu. Begitu sebaliknya. Rasa yang timbul akibat ketidaksengajaan, itu bukanlah sebuah keinginan yang disetujui. Kebiasaan yang membentuk kita. Untuk memahami seseorang, membutuhkan waktu yang tidak cepat. Kadangkala saat kita mencoba untuk mengenalinya, ia pergi atau menghilang. Itu yang menjadikan kita failed dalam membentuk sebuah pertemanan atau hubungan apalah. Mereka pergi tanpa ada kabar misalnya. Dengan ketidaktahuan sebab dan kenapa dia pergi. Ada yang dapat dijangkau dan ada yang cuma sepintas lalu. Segala sesuatu yang tidak kita ketahui atau sangat diketahui, pasti memiliki alasan. Cobalah jujurlah kepada keheningan. Ada apa sebenarnya. Ada apa sebenarnya. Dalam keheningan, kita mulai berlaku jujur. Jujur terhadap diri sendiri. Melupakan kebiasaan menyangkal, menolak atau melawan. Aku juga belajar #sejenakhening untuk mencoba jujur kepada diri sendiri. Ikhlas menerima, bahwa diri berlaku keliru. Katakan saja, katakan saja. Karena dengan tidak kita sadari, keributan membuat kita menyangkal, membuat kita gampang marah, atau cemburu. Maka, jika hati kita tentram kedamaian itu akan datang. Kebahagiaan itu berasal dari diri sendiri. Dari yang ada di dalam dulu. Dikatakan, atau tidak dikatakan yang penting jujurlah. Keheningan akan mengantarkanmu ke kesadaran yang sesadar-sadarnya. Duduklah, nikmati secangkir teh atau kopi hangat tapi jangan terlalu manis. Sejujurnya, setiap hati pasti memiliki sejuta peristiwa menarik masing-masing yang tersimpan di dalam hatinya paling dalam. Dikatakan atau tidak dikatakan. Hati orang siapa yang tahu.
0 Comments
Leave a Reply. |
|