Adalah diam yang tak memberikan kejelasan. Kebenaran yang seakan sirna oleh waktu yang tak kita sadari. Perpisahan yang tak diinginkan setiap insan di dunia, mengharuskan menerima walau dg ancaman terpaksa. Cinta adalah kita, saya dan kamu. Tapi, saya adalah bukan yang seharusnya ada di bagian hati atau pun kehidupan kamu. Saya tak pernah menyangka, bahwa jatuh hati pada akhirnya harus merasakan sakit yang tak terperi. Senja, biarkan kamu yang tetap menjadi inspirasi saya menulis puisi-puisi yang tak kunjung usai. Lagipula membiarkan atau mencegahku tak akan ada pengaruhnya. Iya kan?
Saya tidak mungkin berhenti mencipta sebuah kata. Sebab, telah ku temui dunia yang indah sebagaimana fang saya inginkan, terlebih bersama dengan kamu, ungkapan paling sederhananya. Saya tidak tahu bagaimana cara untuk mengganti senja dengan yang lain. Apakah saya harus menggantinya dengan petang? dini? Atau sebuah musim yang mesti kupelajari lagi? Bercerita, mengarang puisi atau pekerjaan penulis lainnya, merupakan suatu kesukaan yang tak akan lepas dariku. Jatuh cinta bagiku, adalah wajib untuk digores pada tinta digital maupun tinta pena. Kisahmu akan abadi, dibaca semua orang yang menyukai tulisanku atau pengunjung blog yang iseng. Ungkapan tentangmu akan hidup. Benar-benar hidup, saya memilih kata demi kata sesuai apa yang saya rasakan. Tidak sedikit yang mengatakan, saya mencintai terlalu dalam. Itu kurang tepat. Saya juga tidak menduga, bahwa saya bisa menulis sedalam itu. Selucu itu. Sedetail itu. Semisteri itu. Sebodoh itu. Seromantis itu dan seterusnya. Membuatnya, merupakan suatu kebutuhan yang mesti kuturuti, termasuk kesulitan memahami diri sendiri. Bagi saya yang rewel, mendapatkan mood yang tepat untuk menumpahkan itu semua tidak datang secara instan. Sekembalinya dari lupa, ia pun datang dalam mimpi. Bagaimana perlawanan dari dunia mimpi dan nyata tidak begitu mudah. Jika di antaranya berisikan kejadian yang berbeda namun diperagakan oleh orang yang sama. Apa kamu pernah membayangkan, akur di dalam mimpi, namun pada nyatanya kalian seperti orang asing satu sama lain. Seriusnya, kau pun tidak akan pernah bisa kembali seperti sedia kala. Itu saja. Meski tidak seutuhnya, aku merasa lega telah menemukan pagi ini dengan paragraf yang tak habis terhapus. Beruntung telah merasa dilancarkan. April Justmine, di pagi hari. Tiga jam sebelum pergi meninggalkan Surabaya. Ps. Jika font postingan ini besar di hp/pc anda, mohon maaf karena kali ini sedang upload di hp.
0 Comments
Leave a Reply. |
|